FESTIVAL OGOH-OGOH BANYUMAS

Hari Raya Nyepi merupakan pergantian tahun saka yang dilaksanakan umat Hindu di Indonesia, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian dengan berdiam diri di dalam rumah tanpa melakukan aktivitas apapun selain berdoa dan introspeksi diri, berlangsung dari hingga pukul 6 pagi, kemudian prosesi Ngembak Geni dan doa bersama.

Hal itu dilakukan setelah Tawur Kesanga Pawai Ogoh-ogoh yang bisa kita saksikan secara meriah dan menarik perhatian berbagai kalangan wisatawan yang berada di Banyumas. Tak hanya ogoh-ogoh saja yang akan ditampilkan dalam acara ini, kesenian Banyumas turut memeriahkan pagelaran ini.

TAWUR KESANGA
Satu hari sebelum Nyepi, kita bisa menyaksikan upacara Tawur Kesanga, ritual doa ini merupakan salah satu persiapan akhir sebelum Catur Brata, puncak perayaan Nyepi yang akan diadakan keesokan harinya. Setelah sembahyang dan doa bersama, acara Tawur Kesanga ini biasanya akan dilanjutkan dengan pawai ogoh-ogoh yang akan dibakar pada malam hari.

PAWAI OGOH-OGOH
Kita bisa menyaksikan Pawai Ogoh-ogoh yang akan dilaksanakan di Desa Klinting Kecamatan Somagede. Ogoh-ogoh merupakan patung-patung raksasa yang biasanya terbuat dari kertas, melambangkan sifat-sifat negatif pada manusia. Setelah diarak berkeliling, ogoh-ogoh dengan berbagai bentuk dan warna ini akan dibakar sebagai lambang pembersihan sifat-sifat negatif.

Acara dilaksanakan setiap tahun, pukul 07.00 WIB, mulai dari lapangan Desa Klinting sampai Pure Giri Kendeng

0 Response to "FESTIVAL OGOH-OGOH BANYUMAS"

Post a Comment