SOAL & PEMBAHASAN

Kimia

Bagian 1

  1. Asam butanoat merupakan isomer gugus fungsi dari metil propanoat.
    SEBAB
    Asam butanoat dan metil propanoat memiliki rumus molekul C4H8O2.
    Jawaban : a

    Asam butanoat merupakan turunan alkana yaitu asam karboksilat atau asam alkanoat dengan struktur

    CH3 – CH2 – CH2 – COOH

    Sedangkan metil propanoat merupakan turunan alkana yaitu ester atau alkil alkanoat dengan struktur

    CH3 – CH2 – COO – CH3

    Keduanya merupakan isomer gugus fungsi karena memiliki rumus molekul sama yaitu C4H8O2 tapi gugus fungsinya berbeda. Pada asam karboksilat gugus fungsinya –COOH sedangkan pada ester gugus fungsinya –COO–.

  2. Persamaan reaksi berikut yang menunjukkan reaksi redoks adalah ....

    1. PbO2 + 4HCl → PbCl2 + 2H2O + Cl2
    2. 2Al + 3Cu(NO3)2 2Al(NO3)3 + 3Cu
    3. CS2 + 3O2 CO2 + SO2
    4. ZnSO4 + KCl ZnCl2 + K2SO4
    Jawaban : a

    Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang ditandai dengan kenaikan biloks (oksidasi) sekaligus penurunan biloks (reduksi).

    Persamaan reaksi 1,2 dan 3 merupakan redoks.

    Sedangkan persamaan reaksi 4 bukan redoks, karena tidak terjadi kenaikan maupun penurunan biloks.

  3. Senyawa organik dengan rumus molekul C5H12O jika dioksidasi akan menghasilkan senyawa dengan gugus keton. Senyawa tersebut adalah ....

    1. 3-metil-2-butanol
    2. 2-metil-2-butanol
    3. 3-metil-3-butanol
    4. 3-etil-1-propanol
    5. 3-pentanol
    Jawaban : a

    Senyawa yang memiliki rumus molekul C5H12O, yaitu alkohol dan eter. Antara keduanya yang dapat mengalami oksidasi adalah alkohol.

    Alkohol primer bila dioksidasi akan menghasilkan senyawa aldehid dan jika dioksidasi lagi akan menghasilkan asam karboksilat sedangkan alkohol sekunder bila dioksidasi akan menghasilkan senyawa keton. Pada opsi di atas, senyawa alkohol yang dapat dengan mungkin berubah menjadi senyawa keton adalah pilihan A. Pilihan B mempunyai cabang pada atom karbon yang terikat dengan gugus OH sehingga sulit untuk menjadi senyawa keton, sedangkan pilihan C terdapat kesalahan pada tata nama.

  4. Suatu cuplikan hanya mengandung unsur nitrogen dan oksigen. Bila dalam 152 gram cuplikan terdapat 56 gram nitrogen, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah ....

    (ArN:14, O:16)

    1. N2O5
    2. N2O3
    3. N2O
    4. NO2
    5. NO
    Jawaban : b

    Cuplikan mengandung N dan O saja.

    Massa cuplikan 152 gram

    Massa nitrogen 56 gram.

    Massa oksigen = 152 gram – 56 gram = 96 gram

    Rumus empiris dari perbandingan terkecil mol atom N dan O yaitu

    mol N : mol O = 56/14 : 96/16

    = 4 : 6

    = 2 : 3

  5. Nomor atom X adalah 26. Konfigurasi elektron ion X3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3.
    SEBAB
    Ion X3+, artinya atom X melepas 3 elektron terluarnya.
    Jawaban : d

    Konfigurasi elektron atom 26X adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6.

    Ion X3+, artinya atom X melepas 3 elektron terluarnya, maka elektron yang terlepas dari orbital 4s kemudian 3d.

    Sehingga konfigurasi elektron ion 26X3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d5.

  6. Alkohol sekunder dapat diubah menjadi keton dengan menggunakan KMnO4 atau K2Cr2O7 menurut persamaan reaksi:

    R1 – CHOH – R2 R1 – CO – R2

    Jenis reaksi yang terjadi adalah ....

    1. eliminasi
    2. reduksi
    3. hidrolisis
    4. substitusi
    5. adisi
    Jawaban : a

    Perubahan terjadi pada gugus fungsi alkohol dan keton.

    R1 – CHOH – R2 R1 – CO – R2

    Dari reaksi tersebut, terjadi pembuangan 2 atom H (pada -CHOH-) di kiri panah menjadi CO saja di kanan panah. Reaksi pembuangan atom itu disebut sebagai reaksi eliminasi.

  7. Unsur Xe merupakan golongan gas mulia yang sukar berikatan dengan unsur lain. Namun, seiring berkembangnya teknologi, ternyata dapat dibuat senyawa dari unsur Xe dengan unsur paling elektronegatif F yaitu XeF4. Geometri dan tipe hibridisasi pada molekul XeF4 adalah .... (NA Xe:54, F:9)

    1. Segi empat planar, sp3d2

    2. Tetrahedron, sp3d

    3. Segi empat planar, sp2d

    4. Tetrahedron, sp3

    5. Bipiramida trigonal, sp3

    Jawaban : a

    Untuk membuat hibridisasi yang dilihat adalah atom pusat. Pada senyawa XeF4 yang menjadi atom pusat adalah Xe.

    Konfigurasi elektron 54Xe = [Kr] 5s2 4d10 5p6

    1-405577069084

  8. Bila larutan asam kuat H2SO4 dengan pH =1 diencerkan 100 kali, maka pH larutan menjadi 3.

    SEBAB

    Jumlah ion H+ dalam larutan berubah bila larutan diencerkan.

    Jawaban : a

    Asam kuat H2SO4 dengan pH =1

    [H+] = 10-1

    [H+] = a  Ma  ,  Ma =  3-46

    Dilakukan pengenceran 100 kali, misal V1 = 1 ml maka V2 = 100 ml

    Maka M2 menjadi

         M1  V1  = M2  V2

                 M2 =  4-21

    pH setelah pengenceran

    [H+] = a  Ma 

    [H+] = 2 x 5 x10-4  = 10-3

    pH = -log 10-3  = 3

    jadi pernyataan larutan asam kuat H2SO4 dengan pH =1 diencerkan 100 kali, maka pH larutan menjadi 3 itu benar. Alasannya, Jumlah ion H+ dalam larutan berubah menjadi sedikit bila larutan diencerkan.

  9. Sebanyak 4,16 gram gas A terbentuk dari reaksi antara 1 liter gas NO2 dan gas O2 berlebih menurut reaksi

    4NO2(g) + O2(g) → 2A(g)

    Jika reaksi tersebut berlangsung pada suhu 300C dengan tekanan 2 atm, maka massa molekul relatif gas A adalah .... (R=0,082 liter atm/mol K)

    1. 76

    2. 104

    3. 112

    4. 224

    5. 316

    Jawaban : b

    Massa gas A 2,24 gram

    Suhu 300C + 273 =303 K

    Tekanan 2 atm

    Persamaan reaksi

    4NO2(g)  + O2(g) → 2A(g)

    1 liter                    0,5 liter

    Persamaan gas ideal

    P V = n R T

     6-19 0,04 mol

    maka Mr = 7-18 = 104 g/mol

  10. Sebanyak 50 ml larutan Na2SO4 0,04 M ditambahkan ke dalam 50 ml larutan BaCl2 0,05 M. Jika Ksp BaSO4 1,0 x 10-10, maka pernyataan berikut yang benar adalah ....

    1. Larutan Na2SO4 sebagai pereaksi pembatas
    2. Konsetrasi Ba2+ sisa di dalam larutan sebanyak 0,01 M
    3. Kelarutan BaSO4 dalam air murni adalah 10-5 M
    4. Tidak terbentuk endapan BaSO4
    Jawaban : b

    Persamaan reaksi

    8-18

    1) Na2SO4 sebagai reaksi pembatas (benar)

    2) Sisa [Ba2+] = 0,5 mmol/100ml = 5 x 10-5 M (salah)

    3) Ksp BaSO4 = 1,0 x 10-10, maka kelarutannya dalam air

    BaSO4 → Ba2+  +  SO42-

    Ksp  =    s            s

    Ksp  = s2

    S   = 11-125 M (benar)

    4)12-15

    Maka Q = [Ba2+] [SO42-]

                  = 2 x 10-2  x 2,5 x 10-2  = 5 x 10-4

    Nilai Q > Ksp, maka terbentuk endapan BaSO4 ( salah)

Bagian 2

  1. Suatu sel elektrokimia dengan elektrode Zn dan Ag pada keadaan standar menghasilkan arus 0,75 A selama 321 menit. Diketahui nilai

    E0 Zn2+ I Zn = - 0,76 V

    E0  Ag+ I Ag = + 0,8 V

    Maka pengurangan massa di anoda adalah .... gram (F = 96.500 C)

    1. 3,250

    2. 4,875

    3. 6,321

    4. 10,850

    5. 13,106

    Jawaban : b

    Katoda : Ag+   +  e  →  Ag

    Anoda :  Zn  →  Zn2+  +  2e-

    Wanoda13-14 = 4,875 gram

  2. Proses pemurnian belerang yang dilakukan oleh Frasch dikenal juga dengan proses penambangan sumur panas. Konsep kerjanya adalah dengan mengalirkan air panas kedalam sumur galian yang terdapat deposit belerang, sehingga belerang akan meleleh dan mengapung pada permukaan air. Namun diawal proses ini, Frasch mengalami permasalahan. Suhu tertinggi dari air panas adalah 100oC, namun belerang memiliki titik lebur pada suhu 101,6C.

    Analisis, cara manakah di bawah ini yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapai Frasch? (diketahui KIM4 Ar S = 32 g/mol, Ar H = 1 g/mol, O = 16 g/mol).

    1. Menaikan tekanan air hingga 200 kPa

    2. Menambahkan 0,09 kg NaCl disetiap liter air yang dipanaskan

    3. Menambahkan HCl 2,15 M kedalam setiap liter air yang digunakan

    4. Menambahkan alkohol 10% kedalam setiap liter air yang digunakan

    5. Meningkatkan volume air yang masuk 2 kali lipat dari normal

    Jawaban : b

     

    (A) Jawaban A salah, karena menaikan tekanan air akan menggugurkan tanah meningkatkan sedimen, sehingga lebih sulit untuk mendapat belerang murni.

    (B) Jawaban B benar. Menambahkan 0,09 kg NaCl atau 90 gram NaCl disetiap liter air akan menaikan suhu air sekitar 1,6oC (sehingga titik didih menjadi air 101,6oC) dan sama dengan titik leleh belerang dalam deposit, sehingga belerang akan didapatkan.

    kim1-1

    (C) Jawaban C salah. Menambahkan HCl akan merusak alat – alat pertambangan yang umumnya dari logam.

    (D) Menambahkan alkohol 10% pada setiap liter air tidak berpengaruh, karena belerang tidak larut dalam alkohol.

    (E) Meningkatkan volume air yang masuk tidak akan mempengaruhi, karena konsep kerjanya adalah melelehkan belerang.

     

  3. Suatu unsur saintek10-2 mudah membentuk ion dengan muatan +1.

    SEBAB

    Unsur bernomor atom 19 dengan melepaskan 1 elektron akan memperoleh konfigurasi elektron gas mulia.

    Jawaban : a

  4. Diketahui reaksi redoks (belum setara):

    PbSO4(s)+H2O(l)→Pb(s)+PbO2(s)+H2SO4(aq)

    Pernyataan berikut ini yang benar adalah ....

    1. PbSO4 berperan sebagai oksidator
    2. PbSO4 berperan sebagai reduktor
    3. Pada akhir reaksi pH laturan lebih kecil dari 7
    4. Perbandingan mol PbSO4 terhadap H2O adalah 1:2
    1. (1), (2) dan (3) benar

    2. (1) dan (3) benar

    3. (2) dan (4) benar

    4. (4) benar

    5. (1), (2), (3) dan (4) benar

    Jawaban : a

    saintek09

    Pernyataan yang benar adalah 1, 2, dan 3.

  5. Sebanyak 100 mL larutan NiSO4 dielektrolisis dengan elektroda Pt. Jika pH larutan setelah elektrolisis adalah 2, maka berapakah muatan listrik yang mengalir selama elektrolisis?

    1. 9,65 C

    2. 96,5 C

    3. 965 C

    4. 9650 C

    5. 96500 C

    Jawaban : b

  6. Sebanyak 12 gram zat nonelektrolit memiliki tekanan osmotik sebesar setengah dari tekanan osmotik 5,85 gram garam dapur. Jika volume larutan zat non elektrolit sama dengan volume garam dapur yaitu 500 mL. Berapakah massa molekul relatif zat non elektrolit tersebut? (Ar Na = 23; Cl = 35,5)

    1. 30

    2. 60

    3. 120

    4. 180

    5. 360

    Jawaban : b

    saintek06

    Sehingga dapat dimasukkan: 

    saintek06-2

    1.  

    13-2

    Pernyataan berikut ini yang benar mengenai diagram energi di atas adalah....

    1. Reaksi pembentukan B dari A merupakan reaksi eksoterm

    2. Suhu lingkungan menurun pada reaksi E → D

    3. Nilai entalpi produk lebih besar dari pada entalpi reaktan pada reaksi B→C

    4. Nilai ∆H1= ∆H2 + ∆H3 + ∆H4- ∆H5

    Jawaban : c

     

    14-1

    Pada reaksi ekstorem, terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga suhu lingkungan akan meningkat. Sebaliknya, pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Sehingga suhu lingkungan akan menurun (menjadi lebih dingin).

  7. Jika volume kesetimbangan H2 (g) + I2 (g)⇌2HI (g)diperkecil pada suhu tetap, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan.

    SEBAB

    Komposisi kesetimbangan H2 (g) + I2 (g)⇌2HI (g)tidak dipengaruhi oleh perubahan volume.

    Jawaban : d

    Salah satu faktor yang mempengaruhi kesetimbangan adalah volume. Jika volume diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien yang lebih besar. Sebaliknya, jika volume diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien yang lebih kecil. Pada reaksi H2(g) + I2(g)⇌2HI(g), koefisien kanan dan kiri sama, yaitu 2. Sehingga perubahan volume tidak akan menggeser kesetimbangan atau volume tidak mempengaruhi sistem kesetimbangan ini.

    Pernyataan pertama salah dan pernyataan kedua benar.

  8. Pembakaran sempurna 220 mL gas LPG yang mengandung senyawa hidrokarbon menghasilkan 660 mL gas CO2dan 880 mL uap air. Di antara senyawa hidrokarbon berikut, kemungkinan senyawa primer dalam gas LPG adalah....

    1. Metana

    2. Etana

    3. Etena

    4. Propana

    5. Propena

    Jawaban : d

    Berdasarkan hukum Gay Lussac, untuk reaksi gas maka perbandingan volume = perbandingan koefisien gas – gas yang terlibat dalam reaksi

     11-115

     

    Sehingga,         

    12-3

  9. Senyawa berikut yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah....

    1. H2O

    2. HCl

    3. C2H5OH

    4. CH3OC2H5

    Jawaban : b

    Ikatan hidrogen adalah ikatan antarmolekul yang terjadi antara atom atom H dalam satu molekul dengan atom yang lebih elektronegatif yaitu O, N, F pada molekul lain. Karena pada molekul H2O terdapat molekul O dan H, dan pada molekul C2H5OH juga mempunyai ikatan O dan H pada gugus fungsi alkohol sehingga nomor 1 dan 3 akan berinteraksi dengan ikatan hidrogen. Gambaran interaksi antarmolekul H2O dan C2H5OH adalah sebagai berikut:

    10-6

Bagian 3

  1. Diketahui limas segitiga P.ABC. Titik-titik K, L, M berturut-turut adalah titik tengah-titik tengan PA, PB, dan PC. Dibuat bidang pengiris KLM. Perbandingan volum limas P.KLM dengan limas terpancung ABC KLM adalah....

    1. 1 : 8

    2. 7 : 8

    3. 1 : 6

    4. 2 : 7

    5. 1 : 7

    Jawaban : e

    4-5

     

     

     

     

     

     

     

    Jika panjang rusuk tegak limas P.ABC adalah a, b, c dan tinggi t maka limas P.KLM memiliki panjang rusuk tegak ½ a, ½ b, ½ c, dan tinggi ½ t

     

    Perbandingan volume limas P.KLM dengan limas terpancung ABC KLM adalah:

    5-7

     

  2. Berikut merupakan persamaan reaksi pembentukan gas SO3:

    SO2(g)  + O2(g)  → SO3(g)

    Jika gas oksigen yang digunakan sebanyak 12 L, maka volume gas SO3 yang dihasilkan adalah....

    1. 6 liter

    2. 12 liter

    3. 18 liter

    4. 24 liter

    5. 36 liter

    Jawaban : d

    Persamaan reaksi setara untuk penguraian gas SO3 adalah sebagai berikut:

    2SO2 (g)  + O2 (g)  → 2SO3 (g)

    Menurut hukum Gay Lussac, perbandingan volume spesi dalam reaksi fase gas sebanding dengan koefisien spesi tersebut.

    Jika volume gas O2 = 12 L, maka:

    Latihan Soal SBMPTN Kimia

  3. Senyawa oksida logam MxOy dihasilkan dari reaksi antara padatan logam M sebanyak 0,5 mol dengan 0,625 mol gas oksigen. Jika reaksi tersebut menghasilkan 0,25 mol oksida logam, maka rumus senyawa oksida tersebut adalah....

    1. MO2

    2. MO3

    3. M2O

    4. M2O3

    5. M2O5

    Jawaban : e

    Reaksi pembentukan oksida logam MxOy adalah sebagai berikut:

    M    +      O2      MxOy

    0,5 mol   0,625 mol   0,25 mol

    Perbandingan mol ≈ perbandingan koefisien. Perbandingan mol spesi tersebut adalah 4 : 5 : 2. Sehingga perbandingan koefisien spesi tersebut juga 4 : 5 : 2.

    4M + 5O2 2MxOy

    Untuk menentukan nilai x dan y, dilihat dari jumlah atom – atom.
    Jumlah atom kiri harus sama dengan jumlah atom kanan.

    Atom M kiri = atom M kanan

    4 = 2x

    x = 2

    Atom O kiri = atom O kanan

    10 = 2y

    Y = 5

    Sehingga rumus oksida tersebut adalah M2O5.

  4. Perhatikan reaksi pembentukan amonia berikut:

    N2(g)      +  H2(g)      NH3(g)

    Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi tersebut secara berurutan adalah....

    1. 1 : 1 : 1

    2. 1 : 3 : 2

    3. 2 : 2 : 3

    4. 2 : 3 : 1

    5. 2 : 1 : 3

    Jawaban : b

    Berdasarkan Hukum Gay Lussac, pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas – gas yang terlibat dalam reaksi sebanding dengan koefisien dalam reaksi tersebut.

    Reaksi pembentukan amonia setelah setara adalah sebagai berikut:

    N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

    Sehingga perbandingan volume gas N2, H2 dan NH3 berturut – turut adalah 1 : 3 : 2.

  5. Di alam terdapat 2 isotop klorida, yaitu Cl35 dan Cl37. Diketahui Ar Cl = 35.5 maka pernyataan di bawah ini yang benar adalah....

      • Kelimpahan isotop Cl35 di alam adalah 75%

      • Kelimpahan isotop Cl35 di alam adalah 35.5%

      • Kelimpahan isotop Cl37 di alam adalah 25%

      • Kelimpahan isotop Cl37 di alam adalah 64.5%

    Jawaban : b

    Untuk mencari kelimpahan persen isotop di alam, maka dapat dimisalkan persen kelimpahan masing-masing isotopnya :

    Kelimpahan isotop Cl35 = a %

    Kelimpahan isotop Cl37 = (100 – a) %

     Latihan Soal SBMPTN Kimia

     sehingga :

    Isotop Cl35 = 75%

    Isotop Cl37 = 100 – 75% = 25%

  6. Reaksi pembentukan Titanium (IV) florida berlangsung sebagai berikut:

    3 TiO2 (s) + BrF3 (l) → 3 TiF4 (s) + Br2 (l) O2 (g)

    Bila 3.2 gram cuplikan yang mengandung TiO2 menghasilkan 0.64 gram O2, maka persentase massa TiO2 dalam cuplikan tersebut adalah…. (Ar. Ti : 48, O : 16, F : 19, Br : 80)

    1. 15 %

    2. 25 %

    3. 50 %

    4. 70 %

    5. 75 %

    Jawaban : c

    Reaksi di atas belum setara, maka disetarakan terlebih dahulu:

    3 TiO2 (s) + 4 BrF3 (l) → 3 TiF4 (s) + 2 Br2 (l) + 3 O2 (g)

    mol O2 = massa/Mr = 0,64/32 = 0,02 gram

    Karena koefisien O2 dan koefisien TiO2 sama, maka mol TiO2 sama dengan mol Oyaitu 0.02 mol

    maka massa TiO2= mol x Mr =0,02 x 80 = 1,6 gram

    % TiO2 dalam cuplikan = 1,6/3,2 x 100% = 50%

  7. Gas X sebanyak 0,20 gram menempati volume 440 mL. Jika 0,10 gram gas CO2 (P dan T sama) menempati volume 320 mL, maka gas X adalah SO2. (Ar C = 12, O = 16, S =32)

    SEBAB

    Gas X memiliki massa atom relatif sebesar 64.

    Jawaban : a

    Menurut hukum Avogadro, pada P dan T yang sama, gas-gas yang mempunyai volume sama akan memiliki jumlah molekul yang sama, sehingga:

     Latihan Soal SBMPTN Kimia

    Mr X = 64

    Gas SO2 memiliki Mr sebesar 64. Sehingga pernyataan pertama dan kedua adalah benar dan kedua pernyataan tersebut saling berkaitan.

  8. Suatu senyawa dengan Mr = 55 mengandung 60% massa unsur X (Ar = 16) dan sisanya unsur Y (Ar = 23). Rumus molekul senyawa tersebut adalah....

    1. XY

    2. XY2

    3. XY3

    4. X2Y

    5. X2Y2

    Jawaban : d

  9. Dalam setiap 100 gram urea (CO(NH2)2) terdapat 42 gram nitrogen. Persentase kemurnian dari pupuk urea tersebut adalah.... 

    (diketahui Ar N = 14, C = 12, O = 16, H = 1)

    1. 5 %

    2. 40 %

    3. 45 %

    4. 80 %

    5. 90 %

    Jawaban : e

    Mr CO(NH2)2 Ar C Ar O 2xAr N + (4xAr H)

    Mr CO(NH2)2 12 16 2x14 + (4x1)

    Mr CO(NH2)2 = 60

     Latihan Soal SBMPTN Kimia

  10. Suatu cuplikan yang mengandung pirit (FeS) seberat 88 gram bereaksi dengan HCl sehingga menghasilkan FeCl2 dan gas H2S. Jika dihasilkan produk berupa 15 L H2S yang diukur pada saat 2,5 L gas Nitrogen bermassa 3,5 gram, maka persentase massa FeS pada cuplikan tersebut adalah.... 

    (Ar Fe  = 56, Cl = 35,5, H = 1, S = 32, N = 14)

    1. 25%

    2. 35%

    3. 45%

    4. 75%

    5. 90%

    Jawaban : d

    FeS + 2HCl → FeCl2 H2S

    Jumlah gas H2S yang dihasilkan dari reaksi diukur pada keadaan gas Nitrogen → Hukum Avogadro

    Latihan Soal SBMPTN Kimia

    Karena koefisien FeS = koefisien H2S, maka mol FeS = mol H2S. Sehingga :

    nH2S = nFeS = 0,75 mol

    massa FeS = (0,75 mol x 88 gram/mol)

    massa FeS = 66 gram

    Latihan Soal SBMPTN Kimia

Bagian 4

  1. Sebanyak 4,0 gram cuplikan yang mengandung senyawa hidrokarbon dibakar sempurna dengan gas oksigen. Jika presentase (%) massa karbon dalam cuplikan tersebut adalah 30%, maka massa karbon dioksida yang dihasilkan dalam proses pembakaran tersebut adalah.... (Ar C = 12, O = 16)

    1. 3,3

    2. 4,4

    3. 5,4

    4. 5,5

    5. 6,0

    Jawaban : b

    Latihan Soal SBMPTN Kimia

    dengan menganggap massa sebelum = massa sesudah reaksi, maka massa C dalam cuplikan akan sama dengan massa C dalam CO2. Sehingga:

    Latihan Soal SBMPTN Kimia

  2. Gas etana C2H6 (Mr = 30) sebanyak 60 gram direaksikan dengan gas bromin (Br2) hingga gas etana habis dan ternyata hanya menghasilkan 282 gram C2H4Br2 (Mr = 188) dan x gram C2H2Br4 (Mr = 346). Massa C2H2Br4 yang dihasilkan adalah....

    1. 34,6 gram

    2. 79,2 gram

    3. 173 gram

    4. 188 gram

    5. 346 gram

    Jawaban : c

    Reaksi 1      :  C2H6 + Br2 → C2H4Br2 + H2

    Reaksi 1      :  C2H6 + 2 Br2 → C2H2Br4 + 2H2

    mol C2H4Br2 = 282/188 = 1,5 mol → mol C2H6 = 1,5 mol

    mol C2H2Br4 = x/346 mol → mol C2H6 = x/346 mol

    mol C2H6 total = 60/30 = 2 mol

    2 = 1,5 + (x/346)

    0,5 = x/346

    x = 173 gram

    maka massa C2H2Br4 yang dihasilkan adalah 173 gram.

  3. Gula 0,1 mol dan 0,1 mol garam LX dengan derajat ionisasi 0,5 masing masing dilarutkan dalam 1 liter air (ρ = 1 g/mL). Jika penurunan titik beku larutan gula t oC, maka penurunan titik beku larutan garam LX adalah....

    1. 0,25 t oC

    2. 0,5 t oC

    3. 0,75 t oC

    4. t oC

    5. 1,5 t oC

    Jawaban : e

    Gula

    ΔTf  = m.Kf

    t = (0,1/1). Kf

    Kf = t/0,1

    Garam

    ΔTf  = m.Kf.i

    = (0,1/1)(t/0,1)[1+(2-1)0,5]

    = 1,5 t oC

  4. Diketahui beberapa reaksi kimia berikut ini.

    (i) CH3 – CH2 – CHO + H2 → CH3 – CH2 – CH2 – OH

    (ii) CH3 – CO – Cl + CH3 – OH → CH3 – COO – CH3 + HCl

    (iii) CH3 – CH2 – Cl → CH2 = CH2 + HCl

    Pernyataan yang BENAR atas reaksi di atas adalah ....

    1. reaksi (i) merupakan reaksi reduksi.

    2. reaksi (ii) merupakan reaksi substitusi.

    3. reaksi (iii) merupakan reaksi eliminasi.

    4. reaksi (i) merupakan reaksi adisi.

    Jawaban : a

    (i) CH3 – CH2 – CHO + H2 → CH3 – CH2 – CH2 – OH  (Reaksi : reduksi → aldehid menjadi alkohol primer)

    (ii) CH3 – CO – Cl + CH3 – OH → CH3 – COO – CH3 + HCl  (Reaksi substitusi)

    (iii) CH3 – CH2 – Cl → CH2 = CH2 + HCl (Reaksi eliminasi)

  5. Proses atau reaksi O2(g) → O–2(g) melibatkan energi atomisasi dan afinitas elektron.

    SEBAB

    Pada proses tersebut gas oksigen teratomisasi terlebih dahulu dan kemudian menangkap 2 elektron.

    Jawaban : a

    Memutus ikatan = energi atomisasi

    Menerima elektron = afinitas elektron

  6. Larutan A memiliki konsentrasi Na2SO4 sebesar 0,2 M, sedangkan larutan B memiliki konsentrasi sukrosa sebesar 0,5 M. Perbandingan tekanan osmotik larutan A terhadap larutan B pada temperatur yang sama adalah ....

    1. 1 : 2

    2. 2 : 3

    3. 3 : 4

    4. 6 : 5

    5. 4 : 7

    Jawaban : d

    = ΠNa2SO4 : Πsukrosa

    = M . R . T . i : M . R . T

    = 0,2 . 3 : 0,5

    = 6 : 5

  7. Kelarutan AgCl dalam air dapat ditingkatkan dengan menambahkan NH3 ke dalam larutan.

    SEBAB

    Penambahan NH3 akan mengurangi konsentrasi Ag+ dengan membentuk Ag(NH3)2+.

    Jawaban : a

    Reaksi inti: AgCl → Ag+ + Cl

    Bila ditambah NH3 maka akan mengikat Ag+ membentuk Ag(NH3)2+ sehingga reaksi bergeser ke kanan artinya kelarutan AgCl bertambah.

  8. Ion logam pada elektrolisis akan selalu mengendap pada katoda.

    SEBAB

    Pada katoda akan terjadi proses reduksi.

    Jawaban : a

    Katoda terjadi reaksi reduksi.

    Anoda terjadi reaksi oksidasi.

  9. Uji identifikasi berikut yang menunjukkan adanya formaldehid dalam suatu makanan adalah ….

    1. Dengan larutan Fehling membentuk endapan merah bata.

    2. Dengan larutan [Ag(NH3)2]+ membentuk endapan Ag.

    3. Dengan larutan K2Cr2O7 membentuk asam karboksilat.

    4. Dengan biuret menghasilkan cincin berwarna ungu.

    Jawaban : a

    Formaldehid adalah aldehid.

    Uji aldehid antara lain:

    Fehling → positif (terbentuk endapan merah bata).
    Tollens → positif (terbentuk endapan Ag).
    Oksidasi K2Cr2O7 → terbentuk asam alkanoat.
    Sedangkan Biuret bukan untuk uji aldehida tetapi untuk uji protein.

  10. Pernyataan yang benar tentang H3PO4, H2SO4, dan HClO4 adalah ….

    1. HClO4 merupakan oksidator kuat.

    2. H3PO4 merupakan asam terlemah.

    3. Pada konsentrasi 0,1 M larutan H2SO4 memiliki pH terendah.

    4. Na3PO4 merupakan basa paling kuat dibandingkan Na2SO4 dan NaClO4.

    Jawaban : e

    HClO4 → asam terkuat, mudah melepas H+, mudah mengalami reduksi.

    H3PO4 → asam terlemah

    pH H2SO4 0,1 M adalah [H+] = 2 . 10-1,

    pH = 1 – log 2

    Na3PO4 terbentuk dari basa kuat dengan asam lemah.

Bagian 5

  1. Interaksi yang dominan antara molekul pelarut dan zat terlarut yang terdapat pada larutan etilen glikol dalam air adalah ….

    1. gaya London

    2. ikatan hidrogen

    3. dipol terinduksi – dipol permanen

    4. ion – dipol permanen

    5. ion-ion

    Jawaban : d

    Dalam etilen glikol interaksi yang dominan antar molekulnya adalah dipol terinduksi – dipol permanen.

  2. Asam oksalat adalah asam berbasa dua. Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat diencerkan dengan air sampai volumenya 100 mL. Larutan ini digunakan untuk menitrasi 20 mL larutan NaOH 0,2 M dengan indikator bromtimol biru. Bila titik akhir titrasi diperoleh saat volume asam oksalat mencapai 25 mL, maka konsentrasi larutan asam oksalat awal adalah ….

    1. 0,80 M

    2. 0,40 M

    3. 0,80 M

    4. 1,60 M

    5. 3,20 M

    Jawaban : c

    Asam = Basa

    molar . volume . valensi = molar . volume . valensi

    x . 25 . 2 = 0,2 . 20 . 1

    x . 50 = 4

    x = 4/50

    = 0,08 M

    Karena sudah diencerkan 10x, maka konsentrasi awal : 0,8 M.

  3. Suatu senyawa organik diperoleh sebagai produk samping dari hidrolisis lemak, pembuatan biodiesel, dan pembuatan sabun dari minyak atau lemak. Senyawa ini banyak digunakan sebagai zat aditif pada cairan pendingin radiator mobil, dan bereaksi dengan logam Na menghasilkan gas H2. Senyawa ini adalah ….

    1. trigiserida

    2. etanol

    3. gliserol

    4. asam asetat

    5. etil asetat

    Jawaban : c

    Hasil samping sabun : Gliserol.

  4. Hidrolisis suatu makromolekul menghasilkan senyawa yang mempunyai gugus amino dan karboksilat. Makromolekul tersebut dapat berfungsi sebagai biokatalis yang mempercepat hidrolisis amilum. Makromolekul tersebut adalah ….

    1. amilase

    2. amilosa

    3. amilopektin

    4. amilalkohol

    5. glikogen

    Jawaban : a

    Amilase berfugsi sebagai biokatalis hidrolisis amilum.


1 2 3 4 5

0 Response to "

SOAL & PEMBAHASAN

Kimia

"

Post a Comment